![]() |
EXID |
Di dunia K-Pop yang kompetitif, tak banyak grup yang mampu bangkit dari ambang bubar dan meraih kesuksesan luar biasa. EXID adalah salah satu dari sedikit kisah inspiratif itu. Grup wanita ini bukan hanya memukau dengan vokal unik dan penampilan karismatik mereka, tapi juga mengajarkan kita tentang kegigihan dan kekuatan media sosial. Mari kita selami lebih dalam profil grup, mengenal para anggotanya, serta menelusuri perjalanan karier mereka yang penuh liku namun berujung manis.
Mengenal Lebih Dekat EXID
EXID (singkatan dari Exceed In Dreaming) adalah girl group yang dibentuk oleh Banana Culture Entertainment (sebelumnya AB Entertainment) dan debut pada 16 Februari 2012. Awalnya, grup ini debut dengan enam anggota, namun kemudian bertransformasi menjadi formasi lima anggota yang paling dikenal publik dan meraih popularitas. Nama grup ini mencerminkan ambisi mereka untuk melampaui batas dan mewujudkan impian.
Profil Anggota EXID: Vokal Kuat dan Pesona Unik
EXID dikenal karena harmoni vokal mereka yang kuat dan beragam, serta kepribadian unik masing-masing anggota. Formasi lima anggota yang paling dikenal adalah:
Solji (Heo Solji): Sang Leader dan Main Vocalist yang merupakan pilar utama vokal EXID. Solji memiliki kemampuan vokal yang luar biasa dan telah berkarier di industri musik bahkan sebelum debut dengan EXID.
LE (Ahn Hyojin): Main Rapper dan Lead Dancer yang juga dikenal sebagai penulis lagu dan produser ulung. LE banyak berkontribusi dalam penulisan lirik dan produksi lagu-lagu EXID, memberikan warna khas pada musik mereka.
Hani (Ahn Heeyeon): Lead Vocalist, Lead Dancer, dan Visual grup yang popularitasnya meroket berkat fancam "Up & Down". Hani dikenal dengan aura panggung yang seksi namun punya kepribadian yang ceria dan blak-blakan di luar panggung.
Hyelin (Seo Hyelin): Lead Vocalist yang memiliki suara cerah dan dikenal dengan senyumnya yang manis serta kepribadiannya yang humoris.
Jeonghwa (Park Jeonghwa): Main Dancer, Vocalist, dan Maknae (anggota termuda) yang memancarkan pesona muda dan energik di atas panggung.
Perjalanan Karier dan Fenomena "Fancam Syndrome"
Awal debut EXID pada tahun 2012 dengan lagu "Whoz That Girl" sebenarnya cukup menjanjikan. Namun, setelah beberapa kali perubahan anggota dan perilisan lagu-lagu berikutnya seperti "I Feel Good" dan "Every Night", mereka kesulitan untuk menembus pasar K-Pop yang sangat padat. EXID bahkan sempat berada di ambang bubar, dengan penjualan album yang minim dan jadwal yang kosong.
Titik balik karier mereka datang pada tahun 2014, saat mereka merilis lagu "Up & Down". Meskipun awalnya lagu ini tidak terlalu sukses di tangga lagu, segalanya berubah ketika sebuah fancam (video penggemar) Hani membawakan "Up & Down" viral di internet pada akhir tahun yang sama. Video tersebut menunjukkan karisma dan performa Hani yang memukau, menarik perhatian jutaan orang.
Fenomena fancam ini memicu "keajaiban" yang belum pernah terjadi sebelumnya di K-Pop. "Up & Down" yang awalnya tak dikenal, tiba-tiba meroket kembali di tangga lagu digital, bahkan mencapai posisi teratas di berbagai chart musik Korea. EXID dipanggil kembali untuk melakukan promosi di acara musik, dan untuk pertama kalinya dalam sejarah, mereka memenangkan piala di acara musik (Inkigayo, Music Bank, M! Countdown) dengan lagu yang telah dirilis berbulan-bulan sebelumnya.
Kesuksesan "Up & Down" menjadi batu loncatan bagi EXID. Mereka membuktikan bahwa bakat dan kerja keras akan menemukan jalannya, bahkan jika itu melalui jalur yang tidak terduga.
Pencapaian dan Warisan EXID
Setelah kebangkitan yang fenomenal, EXID terus meraih sukses dengan lagu-lagu hit lainnya yang menunjukkan warna musik mereka yang unik, seperti:
"Ah Yeah" (2015): Menindaklanjuti kesuksesan "Up & Down" dengan konsep yang serupa namun lebih berani.
"Hot Pink" (2015): Menampilkan sisi chic dan percaya diri mereka.
"L.I.E" (2016): Menjelajahi konsep yang lebih dewasa dan misterius.
"DDD" (2017): Menarik perhatian dengan melodi yang adiktif dan penampilan yang kuat.
Selain lagu-lagu tersebut, EXID juga dikenal karena b-side tracks mereka yang berkualitas dan kemampuan para anggota untuk berpartisipasi dalam produksi musik. Mereka telah merilis beberapa album mini dan album studio, menggelar konser, dan meraih pengakuan baik di Korea maupun internasional.
Meskipun para anggota kini lebih fokus pada aktivitas solo di berbagai agensi setelah kontrak mereka dengan Banana Culture berakhir, EXID belum secara resmi bubar. Mereka sesekali masih berkumpul untuk proyek khusus dan menunjukkan ikatan kuat sebagai sebuah grup.
Kisah EXID adalah pengingat bahwa ketekunan dan satu momen viral bisa mengubah segalanya. Mereka adalah simbol harapan bagi banyak grup rookie dan menunjukkan bahwa dengan bakat dan sedikit keberuntungan, bahkan dari titik terendah sekalipun, bintang bisa bersinar paling terang.
0 Komentar